TANAMAN SENGON LAUT
Tanaman Sengon dapat tumbuh baik pada tanah regosol,
aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu
dengan keasaman tanah sekitar pH 6-7.
·
Iklim
Add caption |
Ketinggian
tempat yang optimal untuk tanaman sengon antara 0 – 800 m dpl. Walapun demikian
tanaman sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m di atas
permukaan laut. Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan
suhu sekitar 18 ° – 27 °C.
Curah Hujan
Curah Hujan
Curah
hujan mempunyai beberapa fungsi untuk tanaman, diantaranya sebagai pelarut zat
nutrisi, pembentuk gula dan pati, sarana transpor hara dalam tanaman,
pertumbuhan sel dan pembentukan enzim, dan menjaga stabilitas suhu. Tanaman
sengon membutuhkan batas curah hujan minimum yang sesuai, yaitu 15 hari hujan
dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak terlalu basah, dan memiliki curah
hujan tahunan yang berkisar antara 2000 – 4000 mm.
·
Kelembaban
Kelembaban
juga mempengaruhi setiap tanaman. Reaksi setiap tanaman terhadap kelembaban
tergantung pada jenis tanaman itu sendiri. Tanaman sengon membutuhkan
kelembaban sekitar 50%-75%.
·
Fungsi dan kegunaan sengon laut
1.
Daun
Daun
Sengon, sebagaimana famili Mimosaceae lainnya merupakan pakan ternak yang
sangat baik dan mengandung protein tinggi. Jenis ternak seperti sapi, kerbau,
dll
2.
Kayu
Bagian
yang memberikan manfaat yang paling besar dari pohon sengon adalah batang
kayunya. Dengan harga yang cukup menggiurkan saat ini sengon banyak diusahakan
untuk berbagai keperluan dalam bentuk kayu olahan berupa papan papan dengan
ukuran tertentu sebagai bahan baku pembuat peti, papan penyekat, pengecoran semen
dalam kontruksi, industri korek api, pensil, papan partikel, bahan baku
industri pulp kertas dll.
·
Cara menanam sengon laut
Jarak
tanam 2x3m atau 2,5x2,5m. ideal minim 3x3m, tapi perkebunan pada umumnya
menggunakan jarak tanam yang direkomendasikan yaitu 4 x 5 m. Jarak tersebut
dapat memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan.
Dikarenakan diameter batangnya,sebab radius lingkaran bayangan ke bawah batang atas pohon adalah wilayah penyerapan unsur-unsur hara ditanah oleh akar pohon. jadi jarak 4 x 5 m adalah yang paling baik bagi pertumbuhan pohon sengon laut.
Dikarenakan diameter batangnya,sebab radius lingkaran bayangan ke bawah batang atas pohon adalah wilayah penyerapan unsur-unsur hara ditanah oleh akar pohon. jadi jarak 4 x 5 m adalah yang paling baik bagi pertumbuhan pohon sengon laut.
Cara Tanam
Buka
lubang Lebar.30 x Panjang.30 x dalam 30 cm. (untuk bibit 40-50 cm), lalu
masukan Kompos+NPK 2,5 gr (campur) sebagai pupuk dasar diendapkan dilubang
setinggi 30 cm (dapat langsung tanam/3-7 hr kemudian baru tanam),kemudian
masukkan bibit yang polibagnya sudah dibuka/disobek kedalam,dudukan yang
benar/rata,lalu isi tanah kompos sebagai penutup akar dengan tanah setinggi 20
cm (jangan terlalu dipadatkan),hingga tersisa lubang 10 cm sebagai kantong air.
Akan memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan sengon laut.
·
Pemeliharaan
1.
Penyulaman
Penyulaman, yaitu penggantian tanaman
yang mati atau sakit dengan tanaman yang baik, penyulaman pertama dilakukan
sekitar 2-4 minggu setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu
pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan
bibit sulaman tidak tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit yang
baik disertai pemeliharaan yang intensif.
2.
Penyiangan,
Pada dasarnya kegiatan penyiangan dilakukan
untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman pengganggu dengan cara
membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar kemampuan kerja
akar dalam menyerap unsur hara dapat berjalan secara optimal. Disamping itu
tindakan penyiangan juga dimaksudkan untuk mencegah datangnya hama dan penyakit
yang biasanya menjadikan rumput atau gulma lain sebagai tempat
persembunyiannya, sekaligus untuk memutus daur hidupnya.
Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh
Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh
3.
Pendangiran,
Pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.
Pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.
4.
Pemangkasan,
Melakukan pemotongan cabang pohon yang
tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman).
5.
Penjarangan
Penjarangan dillakukan untuk memberikan
ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi tanaman sengon yang tinggal. Kegiatan ini
dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan 4 tahun, Penjarangan pertama
dilakukan sebesar 25 %, maka banyaknya pohon yang ditebang 332 pohon per
hektar, sehingga tanaman yang tersisa sebanyak 1000 batang setiap hektarnya dan
penjarangan kedua sebesar 40 % dari pohon yang ada ( 400 pohon/ha ) dan sisanya
600 pohon dalam setiap hektarnya merupakan tegakan sisa yang akan ditebang pada
akhir daur.
Cara penjarangan dilakukan dengan menebang pohon-pohon sengon menurut sistem “untu walang” (gigi belakang) yaitu : dengan menebang selang satu pohon pada tiap barisan dan lajur penanaman.
Sesuai dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan tahun I sampai dengan tahun ke III kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat berupa kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang. Pemeliharaan lanjutan berupa kegiatan penjarangan dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan, presentasi dan frekuensi penjarangan disesuaikan dengan aturan standar teknis kehutanan yang ada.
Cara penjarangan dilakukan dengan menebang pohon-pohon sengon menurut sistem “untu walang” (gigi belakang) yaitu : dengan menebang selang satu pohon pada tiap barisan dan lajur penanaman.
Sesuai dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan tahun I sampai dengan tahun ke III kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat berupa kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang. Pemeliharaan lanjutan berupa kegiatan penjarangan dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan, presentasi dan frekuensi penjarangan disesuaikan dengan aturan standar teknis kehutanan yang ada.
· Analisa
1.
Biaya Perawatan
Biaya Perawatan meliputi biaya
pembersihan lahan dan pemberian pupuk serta pengendalian hama setiap 6 bulan
sekali. Pekerjaan akan melibatkan tenaga kerja sebanyak 5 orang. Terdiri 1
(satu orang) pengawas dan 4 (empat) orang pekerja. Diperkirakan akan memakan
waktu 7 hari kerja untuk setiap 1 hektar lahan. Proyeksi biaya perawatan selama
5 tahun adalah sebesar Rp. 9.000.000,-.
Perhitungan Biaya Perawatan :
Upah Tenaga Kerja per orang : Rp. 20.000 / hari
Jumlah Tenaga Kerja : 5 orang
Jumlah hari kerja : 7 hari
Jumlah Biaya per 6 bulan : Rp. 700.000,-
Jumlah Biaya 5 Tahun : Rp. 7.000.000,-
Kebutuhan Pupuk : Rp. 2.000.000,-
Jumlah Biaya Perawatan : Rp. 9.000.000,-
Perhitungan Biaya Perawatan :
Upah Tenaga Kerja per orang : Rp. 20.000 / hari
Jumlah Tenaga Kerja : 5 orang
Jumlah hari kerja : 7 hari
Jumlah Biaya per 6 bulan : Rp. 700.000,-
Jumlah Biaya 5 Tahun : Rp. 7.000.000,-
Kebutuhan Pupuk : Rp. 2.000.000,-
Jumlah Biaya Perawatan : Rp. 9.000.000,-
2.
Biaya Penyulaman
Biaya penyulaman adalah estimasi atas
kemungkinan tanaman yang kurang sehat atau mati. Apabila perkiraan tanaman yang
mati sebesar 25% dari total 4.000 tanaman. Maka jumlah penyulaman sebanyak
1.000 tanaman. Apabila biaya perawatan dan biaya bibit per batang adalah
sebesar Rp. 5.250,-, [(Rp. 12.000.000 + Rp. 9.000.000) : 4.000 batang)] maka
biaya penyulaman diperkirakan akan menyerap dana sekitar Rp. 5.250.000,-
Kebutuhan Dana Investasi Kayu Sengon
Perhitungan Biaya :
Pembelian Bibit Rp. 8.000.000,-
Ongkos Tanam Rp. 4.000.000,-
Biaya Perawaran Rp. 9.000.000,-
Biaya Penyulaman 20% est Rp. 5.250.000,-
Lain-lain Rp. 2.000.000,-
Total Biaya Rp. 28.250.000,-
Kebutuhan Dana Investasi Kayu Sengon
Perhitungan Biaya :
Pembelian Bibit Rp. 8.000.000,-
Ongkos Tanam Rp. 4.000.000,-
Biaya Perawaran Rp. 9.000.000,-
Biaya Penyulaman 20% est Rp. 5.250.000,-
Lain-lain Rp. 2.000.000,-
Total Biaya Rp. 28.250.000,-
3.
Pemasaran
Pemasaran kayu sengon relatif lebih mudah, karena kayu sengon merupakan jenis kayu yang tingkat konsumsinya tinggi. Kebutuhan kayu sengon disamping untuk dijual sebagai kayu papan dapat pula digunakan sebagai kayu kaso, palet, bahan pembuat peti dan lain sebagainya. Ranting kayu sengon dapat pula dijual sebagai kayu bakar dan bahan baku pembuatan kertas (pulp). Pemasaran sengon di wilayah Jonggol biasanya dilakukan oleh tengkulak atau langsung dijual ke pabrik pemotongan kayu (sawmill). Harga pasar kayu beragam, saat ini harga satu batang pohon sengon usia tanam 5 tahun dapat dijual seharga Rp. 300.000 – Rp. 500.000,-. Sedangkan jika sudah dibuat papan atau balok dapat dijual seharga Rp. 1.000.000 – 1.200.000,- per m3.
Pemasaran kayu sengon relatif lebih mudah, karena kayu sengon merupakan jenis kayu yang tingkat konsumsinya tinggi. Kebutuhan kayu sengon disamping untuk dijual sebagai kayu papan dapat pula digunakan sebagai kayu kaso, palet, bahan pembuat peti dan lain sebagainya. Ranting kayu sengon dapat pula dijual sebagai kayu bakar dan bahan baku pembuatan kertas (pulp). Pemasaran sengon di wilayah Jonggol biasanya dilakukan oleh tengkulak atau langsung dijual ke pabrik pemotongan kayu (sawmill). Harga pasar kayu beragam, saat ini harga satu batang pohon sengon usia tanam 5 tahun dapat dijual seharga Rp. 300.000 – Rp. 500.000,-. Sedangkan jika sudah dibuat papan atau balok dapat dijual seharga Rp. 1.000.000 – 1.200.000,- per m3.
4.
Perhitungan Hasil Investasi
Jumlah tanaman per
hektar lahan adalah sebanyak 4.000 batang dan prediksi susut sebesar 25% atau
sejumlah 1.000 batang, maka setiap hektar lahan akan menghasilkan kayu yang
dapat dipanen sebanyak 3.000 batang.
Apabila dijual kepada tengkulak (tebang ditempat) tanpa mengeluarkan ongkos tebang dan ongkos angkut sebatang pohon dapat dijual seharga Rp. 500.000,- (harga saat ini), sehingga perhitungannya menjadi sebagai berikut :
3.000 batang x Rp. 300.000,- = Rp. 900.000.000
Jadi selama 5 tahun masa tanam akan menghasilkan 3.000 batang kayu sengon per hektar lahan. Apabila diambil harga jual termurah yaitu sebesar Rp. 300.000,- per m3, maka hasil investasi kayu sengon selama 5 tahun adalah sebesar Rp. 900.000.000,- .
Hasil perhitungan tersebut berdasarkan estimasi terendah. Sebagai informasi, harga pasaran kayu sengon saat ini per batang dengan usia tanam 4 tahun adalah sebesar Rp. 500.000,-.
Disamping itu investor dapat memilih untuk menjual kayu dengan cara jual di tempat, yaitu dijual gelondongan tanpa biaya angkut dengan harga jual sebesar Rp. 300.000,- atau menjual kayu olahan dengan tambahan biaya angkut dan biaya pengolahan.
Apabila dijual kepada tengkulak (tebang ditempat) tanpa mengeluarkan ongkos tebang dan ongkos angkut sebatang pohon dapat dijual seharga Rp. 500.000,- (harga saat ini), sehingga perhitungannya menjadi sebagai berikut :
3.000 batang x Rp. 300.000,- = Rp. 900.000.000
Jadi selama 5 tahun masa tanam akan menghasilkan 3.000 batang kayu sengon per hektar lahan. Apabila diambil harga jual termurah yaitu sebesar Rp. 300.000,- per m3, maka hasil investasi kayu sengon selama 5 tahun adalah sebesar Rp. 900.000.000,- .
Hasil perhitungan tersebut berdasarkan estimasi terendah. Sebagai informasi, harga pasaran kayu sengon saat ini per batang dengan usia tanam 4 tahun adalah sebesar Rp. 500.000,-.
Disamping itu investor dapat memilih untuk menjual kayu dengan cara jual di tempat, yaitu dijual gelondongan tanpa biaya angkut dengan harga jual sebesar Rp. 300.000,- atau menjual kayu olahan dengan tambahan biaya angkut dan biaya pengolahan.
Kayu sengon olahan
dapat dipasarkan dengan harga Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 1.200.000,- per
m3. Biaya pengolahan kayu (menurut informasi penduduk setempat) adalah setiap 3
m3 kayu gelondongan akan menjadi 2 m3 kayu olahan. Jumlah ini bersih yang akan
diterima untuk pemilik kayu.
INFO PEMASARAN :
KAMI MENYEDIAKAN BIBIT SENGON LAUT KUALITAS TERBAIK DENGAN SPESIFIKASI
SEBAGAI BERIKUT :
NO.
|
JENIS
|
SATUAN
|
UKURAN
|
HARGA*
|
STOK
|
1.
|
BENIH SENGON LAUT (paraserianthes falcataria) |
0,5
|
KG
|
75.000,-
|
100 PAKET
|
2.
|
1
|
KG
|
125.000,-
|
200 PAKET
|
|
3.
|
BIBIT SENGON LAUT (siap tanam ; 20-30 cm) |
1
|
BATANG
|
700,-
|
50 RIBU BATANG
|
4.
|
BIBIT SENGON LAUT (siap tanam ; 50-70 cm) |
1
|
BATANG
|
1.100,-
|
50 RIBU BATANG
|
* HARGA DIATAS BELUM TERMASUK
ONGKOS KIRIM
INFO SELANJUTNYA HUBUNGI :
NAMA : RATNA
SARI
HP :
085373509629
EMAIL :
liasariratna@gmail.com
Alamat :
Gampong Paya Meudru Kec. Paya Bakong Kab. Aceh Utara